KERAJINAN ROTAN IBU-IBU DESA METUT

 

Sebelum acara Irau Malinau digelar  ibu-ibu dari Desa Metut berlomba-lomba membuat kerajin tangan yang berbahan dari rotan. Baik  itu tas, gelang, bando, topi dan anjat. Bahkan ada yang buat kiba dan tikar dari rotan tersebut. Ibu-ibu Desa Metut memilih yang berbahan rotan karena mencari rotan di sekitar Desa Metut masih mudah dan masih bisa dijangkau.

Pengambilan rotan di hutan dilakukan masing-masing oleh ibu-ibu yang membuat kerajinan tersebut mereka biasanya berkelompok masuk ke hutan dan mengambil rotan untuk masing-masing dikerjakan dirumah.

Dalam pembuatan kerajinan tangan ibu-ibu di Desa Metut kebanyakan  berkelompok dan saling bekerja sama dalam pembuatan, jika ada dari mereka yang belum paham dalam proses pembuatan kerajinan dan yang sudah paham mengajari ibu-ibu yang belum paham sehingga semua ibu-ibu di Desa Metut sebagian besar sudah bisa membuat kerajinan yang berbahan rotan. Disini ibu-ibu hanya berkejar kelompok dalam pembuatan tetapi hasil yang didapatkan untuk masing-masing dijual.

Tujuan utama ibu-ibu di Desa Metut dalam pembuatan krajinan yang berbahan rotan ini yaitu untuk dijual atau dipasarkan selama pengglaran Irau Malianu berlangsung. Tetapi tidak sampai Irau saja ibu-ibu Desa Metut membuat kerajinan ini bahkan untuk seterusnya dan untuk dipasarkan disetiap acara berikutnya.

Awal mula ibu-ibu dari Desa Metut mendapat ide kerajinan rotan ini yaitu hasil dari nonton bareng yang sering dibawa KKI WARSI pendamping sehingga ibu-ibu pun terinspirasi untuk membuat langsung.

 

 

Bagikan post ini: